Beranda Kolom Menilik Evolusi Sesi Ke-80 UNGA dari Panggung Diplomasi Jadi Sumber Berita Global

Menilik Evolusi Sesi Ke-80 UNGA dari Panggung Diplomasi Jadi Sumber Berita Global

Annalena Baerbock, presiden sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations General Assembly/UNGA), menyampaikan pidato penutup dalam Debat Umum sesi ke-80 UNGA di markas besar PBB di New York pada 29 September 2025. (Xinhua/Wu Xiaoling)

0
Xinhua

   Momen-momen tak biasa memicu perbincangan di dunia maya. Para pengguna TikTok memperdebatkan penyebab macetnya eskalator saat Presiden AS Donald Trump memasuki ruang sidang; kolom komentar di YouTube dipenuhi pertanyaan soal siapa saja yang meninggalkan ruangan saat pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu; aksi Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berjalan kaki melintasi Manhattan menjadi viral. Sementara itu, media tradisional terus menyoroti apakah Presiden Kolombia Gustavo Petro tetap berada di New York usai visanya dicabut menyusul kritik tajam yang dilontarkannya terhadap pemerintahan Trump.

   Siniar, unggahan foto, dan cuplikan siaran langsung juga memungkinkan audiens memantau berlangsungnya pekan PBB dalam waktu nyata (real time).

   Pada Agustus, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengakui bahwa sistem internal PBB berada "di titik kritis" akibat banyaknya jumlah pertemuan dan laporan, yang banyak di antaranya "tidak banyak dibaca." "Lima persen laporan teratas diunduh sebanyak 5.500 kali, sementara satu dari lima (laporan) mencatat kurang dari 1.000 unduhan. Dan mengunduh tidak selalu berarti membaca," ungkapnya.

   Interaksi saat ini diukur melalui jumlah like, unggahan ulang, dan pendongkrak algoritma. Menanggapi hal itu, PBB telah mengemas ulang kontennya menjadi tampilan visual dan penjelasan berbasis data yang jangkauannya melebihi dokumen tradisional.

   Liputan tentang pekan tingkat tinggi tersebut semakin bersifat hybrid.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait