Beranda Kolom Menilik Evolusi Sesi Ke-80 UNGA dari Panggung Diplomasi Jadi Sumber Berita Global

Menilik Evolusi Sesi Ke-80 UNGA dari Panggung Diplomasi Jadi Sumber Berita Global

Annalena Baerbock, presiden sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations General Assembly/UNGA), menyampaikan pidato penutup dalam Debat Umum sesi ke-80 UNGA di markas besar PBB di New York pada 29 September 2025. (Xinhua/Wu Xiaoling)

0
Xinhua

   Platformnya tetap terjamin. Bahkan ketika perjalanan dibatasi, suara-suara tetap terdengar di Majelis Umum PBB. Ditolak masuk ke Amerika Serikat (AS), Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidatonya di hadapan para pemimpin dunia via video, berterima kasih atas semakin banyaknya negara yang mengakui Palestina sekaligus menyerukan dukungan untuk status keanggotaan penuh di PBB. Abbas menyesalkan bahwa lebih dari 1.000 resolusi PBB terkait Palestina masih belum diimplementasikan.

   Di luar panggung utama, berbagai pertemuan tingkat tinggi tentang iklim, pemberdayaan perempuan, pemuda, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) menarik para pemimpin, ilmuwan, dan partisipan muda dalam arus percakapan digital yang sama.

   Lampu merah di podium menandakan berakhirnya pidato seorang pembicara yang berdurasi 15 menit. Di era digital saat ini, gema sesungguhnya dimulai setelah pidato tersebut, saat kata-kata mereka menyebar ke berbagai platform dan menjangkau audiens global yang lebih luas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait