CARAPANDANG - Operasi pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan secara intensif. Hingga Kamis (2/10), tercatat masih ada 59 orang yang dinyatakan hilang.
Tim SAR gabungan telah memanfaatkan berbagai metode dan teknologi canggih dalam upaya penyelamatan ini.
Menurut Kasubdit RPDO Basarnas, Emi Freezer, pencarian telah melalui beberapa tahap re-assesment sebelum akhirnya beralih ke fase cranning. Berbagai pendekatan telah diterapkan, mulai dari metode manual hingga penggunaan peralatan khusus.
Tahap pertama dimulai dengan pendekatan manual, yaitu hailing method dengan memanggil-manggil korban. Setelah itu, tim menggunakan search cam, kamera fleksibel yang dapat menjangkau celah-celah sempit di antara reruntuhan hingga kedalaman 5 meter.
"Kita panggil,kita cari keliling, kemudian setelah itu tim mundur dan kita ganti dengan alat search cam. Dari semua titik, dari semua sektor kita search cam... Hasil nihil, keluarannya adalah video recording," ujar Emi di Posko Asrama Putri Ponpes Al-Khoziny.
Tim kemudian meningkatkan upaya dengan menggunakan peralatan yang lebih mutakhir, yaitu wall scan saver. Alat ini ditempelkan pada dinding dan mampu melakukan pemindaian dengan radius 120 derajat serta jangkauan hingga 200 meter.
