"Yang pertama adalah visual. Yang kedua adalah seismic motion atau gerakan halus yang ada di solid surface atau di permukaan keras. Bisa dia ketuk seperti ini. Ini sudah bisa ditangkap alat itu dan nanti akan terlihat di monitor, dia posisinya berapa jauh dari jarak dan vektor ataupun sudutnya itu berapa jauh dari alat sehingga kita bisa plotting di mapping, di side scan clubs building," ujarnya.
Kemudian, re-assesment kedua yang dilaksanakan pada Kamis (2/10) pukul 02.00 WIB, hasil pencarian tetap nihil.
Petugas kembali memvalidasi pada pukul 07.00 WIB berharap ada perubahan, namun hasilnya tetap nihil.
"Kami sudah laporkan hasil scanning ini ke Kepala Basarnas dan dari Kepala Basarnas sudah di-sounding, kemudian dilakukanlah rapat konsolidasi tingkat pimpinan untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya dan berikutnya sudah disampaikan oleh Kepala Badan," ungkapnya.