“Atas nama Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kemendikdasmen menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Prancis atas kerja sama yang luar biasa, khususnya setelah pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron,” ujar Menteri Mu’ti di BBPMPV Bispar, Depok, Jawa Barat pada Senin (13/10).
Ia menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara, tetapi juga membuka jalan bagi diplomasi publik melalui pendidikan khususnya dalam bidang kuliner dan gastronomi. Menurutnya, gastronomi bukan hanya sekadar seni memasak dan menyajikan makanan, tetapi juga mengandung filosofi tentang kebersamaan. _"Food and culture are inseparable_. Di balik setiap masakan terdapat budaya, sejarah, dan nilai kemanusiaan yang menyatukan kita,” ucap Menteri Mu’ti.
Menteri Mu’ti juga berharap agar kolaborasi tersebut tidak hanya berhenti di bidang kuliner, tetapi diperluas ke bidang lain seperti perhotelan dan pariwisata. “Saya membayangkan suatu hari nanti di SMK-SMK Indonesia akan ada restoran-restoran bergaya Prancis yang dikelola oleh alumni program ini,” ujarnya.
Selain itu, Menteri Mu’ti juga menyampaikan rencana penguatan jurusan bahasa asing di SMA, termasuk bahasa Prancis, sebagai bagian dari upaya memperluas pemahaman lintas budaya. “Kami berharap semakin banyak sekolah yang membuka program bahasa Prancis agar kerja sama pendidikan kedua negara semakin kokoh,” tuturnya.