SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memaparkan pemikiran geopolitik presiden pertama Indonesia Soekarno (Bung Karno) saat menjadi pembicara kunci dalam rangkaian Konferensi Banding-Belgrade-Havana di Universitas Airlangga Surabaya, Jumat.

"Pemikiran geopolitik Soekarno didasari pada Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia," kata Hasto di hadapan para peserta konferensi yang berasal dari 29 negara.

Doktor Universitas Pertahanan dengan disertasi berjudul Discourse of Soekarno's Geopolitical Thought and Its Relevance in State Defense itu mengatakan bahwa pemikiran geopolitik Bung Karno didedikasikan untuk membangun tata dunia baru yang bebas dari imperialisme dan kolonialisme serta demokratis dan berkeadilan.

Bung Karno secara komprehensif pernah membabarkan pemikirannya dalam pidato tersebut berjudul To Build the World a New pada forum PBB, September 1960.

"Pandangan Bung Karno tentang tatanan dunia baru, dan gagasannya tentang geopolitik non-ekspansionis, sangat berbeda dari Barat. Geopolitik Soekarno didasarkan pada kemanusiaan, internasionalisme, keadilan dan solidaritas antarbangsa, serta komitmen hidup berdampingan secara damai. Prinsip-prinsip ini pada akhirnya dapat menjadi landasan penting bagi masa depan dunia," ujar Hasto.

Hasto berbicara dalam bahasa Inggris selama 30 menit. Dia menyapa audiens dan menyampaikan ucapan selamat datang di Surabaya, yang diperkenalkan Hasto sebagai "kota pahlawan" dan "kota revolusi".

"Sebuah kota yang memanifestasikan kepahlawanan dan semangat 'merdeka atau mati'," kata Hasto soal Surabaya yang juga merupakan kota kelahiran Bung Karno.

Di sela pemaparan, Hasto memutar video yang menjelaskan tentang intisari pemikiran geopolitik Bung Karno. Sepanjang pidato, Hasto menyebut kata "Soekarno" sebanyak 15 kali.
 

Halaman :
Tags
SHARE