CARAPANDANG - Tiongkok telah mengajukan sengketa kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait tarif impor yang dikenakan Presiden AS, Donald Trump. Informasi ini dikonfirmasi oleh WTO pada hari Rabu (5/2/2025), dilansir dari CNA.

Sengketa ini berawal dari keputusan Trump pada Sabtu (1/2/2025) yang menaikkan tarif terhadap barang dari Meksiko, Kanada, dan Tiongkok. Alasan pemberlakuan tarif ini untuk menghentikan aliran fentanyl dan imigran ilegal.

Namun, tarif terhadap Meksiko dan Kanada kemudian dibekukan. Sementara itu, Tiongkok tetap dikenakan tarif sebesar 10 persen untuk ekspor barangnya ke AS.

Pemerintah Tiongkok berjanji untuk menantang langkah ini di WTO. Tiongkok menyatakan, kebijakan tersebut bertentangan dengan kewajiban AS, berdasarkan perjanjian yang mendirikan WTO.

Tiongkok merasa berhak mengajukan klaim atau langkah tambahan terkait masalah ini, meskipun tidak merinci tindakan yang akan diambil. Tiongkok berharap agar WTO dapat segera menyelesaikan sengketa ini, sesuai dengan aturan internasional.

Tiongkok juga menuntut AS untuk menghormati komitmennya dalam perjanjian WTO. Sebab, keputusan Trump untuk mengenakan tarif impor pada Tiongkok ini memengaruhi ekonomi global.

Penyelesaian sengketa ini dapat menjadi ujian bagi sistem multilateral perdagangan internasional. WTO diharapkan dapat segera mencari solusi untuk memulihkan fungsinya, agar dapat menyelesaikan sengketa ini dengan efektif.