CARAPANDANG - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengumumkan perombakan besar-besaran Departemen Luar Negeri, Selasa (22/4/2025). Perombakan tersebut mencakup pengurangan staf domestik sebesar 15 persen dan penutupan atau penggabungan lebih dari 100 biro di seluruh dunia.
Restrukturisasi ini juga dipicu oleh pembubaran Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) yang dilakukan oleh pemerintahan Trump. Proses pembubaran tersebut turut melibatkan Departemen Efisiensi Pemerintahan yang dipimpin oleh sekutu Elon Musk.
“Kita tidak bisa memenangkan pertarungan abad ke-21 dengan birokrasi yang gemuk yang menghambat inovasi dan salah mengalokasikan sumber daya yang terbatas,” kata Rubio, dikutip dari AP News.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce mengatakan reorganisasi ini tidak akan menyebabkan pemecatan langsung terhadap staf. Dalam rencana tersebut, jumlah biro akan dikurangi dari 734 menjadi 602.
Selain itu, sebanyak 137 kantor akan dipindahkan untuk meningkatkan efisiensi internal. Sebagai bagian dari perubahan, akan dibentuk kantor baru yang menangani urusan luar negeri dan bantuan kemanusiaan.
Beberapa kantor penting tetap dipertahankan, termasuk urusan Afrika, pengungsi, dan demokrasi. Namun, belum ada kejelasan apakah kedutaan besar AS akan ikut ditutup dalam reorganisasi ini.