CARAPANDANG - Kasus meninggalnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, kembali mencuat setelah keluarga korban mengaku mengalami teror misterius. Teror tersebut berupa surat kaleng berisi simbol-simbol yang diterima setelah pemakaman.

Arya Daru ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajahnya tertutup lakban.

Meskipun Polda Metro Jaya telah menyatakan bahwa tidak ada unsur pidana dalam kematian Arya Daru dan tidak ada pihak lain yang terlibat, kasus ini belum sepenuhnya ditutup. Polisi masih membuka ruang bagi siapa pun yang mengetahui fakta atau hal baru terkait kasus ini.

Sebagai tindak lanjut laporan keluarga tentang teror surat kaleng, pihak kepolisian pun turun tangan. "Dari Direktorat Kriminal Umum juga sudah mendalami tentang surat kaleng tersebut. Itu masih didalami, mohon waktu," kata Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, pada Kamis (2/10).

Tidak hanya soal teror, kabar lain yang muncul adalah terkait makam Arya Daru yang disebut-sebut dirusak. Polisi kemudian melakukan pengecekan ke lokasi pemakaman pada Minggu (14/9). Hasil koordinasi dengan Polsek setempat dan keterangan juru makam menyimpulkan tidak ada indikasi perusakan.