SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Tangan berkeringat saat tidak melakukan aktivitas berat adalah salah satu kondisi yang mengganggu banyak orang. Sebab, keringat yang muncul di tangan umumnya sangat banyak sehingga mengganggu aktivitas.

Sebagian besar orang menganggap bahwa tangan sering berkeringat adalah tanda dari jantung bermasalah. Lantas, benarkah tangan berkeringat merupakan tanda jantung bermasalah?

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. dr. Vito Anggarino Damay, mengungkapkan bahwa tangan berkeringat atau palmar hiperhidrosis adalah kondisi yang tidak selalu berkaitan erat dengan penyakit jantung. Sebab, tangan berkeringat bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi kesehatan lainnya.

"Ada beberapa kasus hiperhidrosis yang disebabkan oleh kondisi medis atau penyakit tertentu, seperti menopause, diabetes, gangguan kelenjar tiroid, stres, atau cemas," ungkap dr. Vito dalam unggahan di akun Instagram pribadinya (@doktervito), dikutip Selasa (2/1/2024).

Terkait hubungan antara keringat berlebih dan penyakit jantung, dr. Vito mengatakan bahwa kinerja menyuplai darah di dalam tubuh akan menurun ketika jantung bermasalah. Hal ini menyebabkan tubuh beradaptasi agar jantung bekerja lebih keras sehingga memicu keringat berlebih.

"Gejalanya ada macam-macam, seperti nyeri dada, mual, sesak napas, jantung berdebar, warna kulit kebiruan atau pucat, lelah saat aktivitas fisik, dan bengkak di perut atau pergelangan kaki," jelas dr. Vito.

Lebih lanjut, berikut penjelasan dari penyebab utama tangan berkeringat menurut dr. Vito.

1. Menopause
Menopause adalah kondisi berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang biasanya terjadi saat perempuan memasuki usia 45-55 tahun. Menurut dr. Vito, menopause bisa menyebabkan tangan berkeringat karena suhu tubuh naik secara drastis.

"Gejala tangan berkeringat juga banyak ditemukan pada wanita yang masuk masa menopause yang menyebabkan naiknya suhu tubuh yang drastis sehingga produksi keringat juga meningkat, termasuk di telapak tangan," jelas dr. Vito.

2. Diabetes
dr. Vito mengungkapkan bahwa cukup banyak penderita diabetes yang mengalami gejala tangan berkeringat. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh adanya gangguan saraf di kelenjar keringat.

"Tidak hanya itu, konsumsi obat-obatan diabetes juga menurunkan gula darah secara drastis yang juga bisa menjadi penyebab tangan berkeringat," kata dr. Vito.

3. Gangguan Kelenjar Tiroid
Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), kelenjar tiroid adalah kelenjar hormon berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan bawah leher.

Kelenjar ini berfungsi untuk memproduksi hormon tiroid yang membantu tubuh menggunakan energi, menjaga tubuh tetap hangat, serta menjaga kinerja otak, jantung, hingga otot.

"Jika terjadi masalah maka tubuh akan memproduksi keringat yang berlebih sehingga telapak tangan pun ikut basah," ujar dr. Vito.

4. Stres atau Cemas
Menurut dr. Vito, tubuh akan merespons stres sebagai ancaman. Akibatnya, kelenjar keringat akan terpicu untuk menghasilkan keringat berlebih sehingga mampu menimbulkan banyak keringat di tubuh, salah satunya telapak tangan.

dr. Vito mengatakan, gejala tangan berkeringat dapat diatasi dengan mengontrol diri terhadap stres dan rasa cemas serta menyetop kebiasaan merokok dan mengonsumsi kafein.

"Segera check up jika tangan berkeringat disertai oleh gejala lain. Minimal EKG (Elektrokardiografi) dan foto ronsen dada, bila perlu USG jantung (echo) untuk memastikan jantung dalam keadaan baik," tegas dr. Vito. dilansir cnbcindonesia.com

Tags
SHARE