SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Kawasan industri telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi global dewasa ini. Terlebih di tengah pemulihan ekonomi global, termasuk Indonesia, pascapandemi Covid-19. Saat ini, di tanah air terdapat sekitar 135 kawasan industri yang menempati 65 ribu hektare lahan dan berada di bawah pengawasan Kementerian Perindustrian.

Berbarengan dengan itu, industri yang beroperasi pada kawasan industri, juga dituntut untuk dapat menjalankan praktik bisnis berkelanjutan. Caranya? Muncullah gagasan yang disebut sebagai eco-industrial park (EIP) atau komunitas industri yang berlokasi di sebuah kawasan dan semuanya berkomitmen mencapai peningkatan kinerja lingkungan, ekonomi, dan sosial melalui kolaborasi dalam mengelola isu-isu lingkungan dan sumber daya alam.

EIP tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi (inklusif dan berdaya saing), melainkan juga aspek lingkungan, sosial, dan efisiensi sumber daya. Dengan fokus tersebut, diharapkan Indonesia dapat mencapai target net zero emission di 2050.

Merujuk situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yakni https://ekon.go.id/, pembangunan EIP di Indonesia dilakukan Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO). Tujuannya, untuk mencapai pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan.

Industri Ramah Lingkungan

Pembangunan EIP bertujuan menanamkan industri dalam masyarakat yang menciptakan peluang ekonomi bersama, ekosistem yang lebih baik, dan jalan inovatif untuk praktik bisnis bertanggung jawab. Di antara banyak manfaatnya, EIP mempromosikan efisiensi sumber daya dan praktik ekonomi sirkular, membantu menjembatani kesenjangan antara kota dan industri dengan membuat kontribusi signifikan terhadap kota berkelanjutan.

Secara global, EIP dan dalam hal ini UNIDO dengan dukungan pendanaan dari SECO sedang mengimplementasikan Global Eco Industrial Park Program (GEIPP) di Kolombia, Mesir, Indonesia, Peru, Afrika Selatan, Ukraina, dan Vietnam. Kebijakan pengembangan kawasan industri telah masuk ke generasi keempat, menyesuaikan dengan aspek industri cerdas dan berkelanjutan.

Pemerintah Indonesia telah memasukkannya sebagai rencana dari adaptasi tujuan pembangunan berkelanjutan, dengan semakin mengembangkan EIP yang membawa inovasi dan infrastruktur untuk membangun lingkungan sosial dan lingkungan.

Halaman :
Tags
SHARE