SHARE

CARAPANDANG - European Investment Bank (EIB) mendalami potensi investasi di bidang pembiayaan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.

Hal itu terungkap dalam pertemuan bilateral Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Presiden EIB Nadia Calvino di Washington, D.C., Amerika Serikat.

“Indonesia sebagai negara besar punya banyak potensi pertumbuhan khususnya dari kelas menengah. Dalam hal ini, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, rel kereta, pelabuhan, dan bandara menjadi area yang potensial untuk terus dikembangkan,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

EIB sebagai institusi keuangan Uni Eropa menyatakan tertarik untuk mendalami kolaborasi dengan pemerintah Indonesia. Sejumlah proyek pipeline telah diinisiasi, meliputi pembangunan transportasi umum, proyek-proyek pengembangan wilayah perkotaan, serta peningkatan fasilitas kesehatan.

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu juga menyampaikan ucapan selamat kepada Nadia yang baru saja dilantik sebagai Presiden EIB pada Januari 2024 dan berharap dapat bertemu di kesempatan yang lain.

Diketahui, Sri Mulyani menghadiri IMF Spring Meetings di Washington, D.C.

Salah satu kegiatan yang dihadiri Menkeu adalah IMF Fiscal Forum, di mana Sri Mulyani menjadi panelis bersama dengan First Deputy Managing Director IMF Gita Gopinath, Menteri Keuangan Chile Mario Marcel, dan Director General for Economic and Financial Affairs European Commission Maarten Verwey.

Pada kegiatan tersebut, Sri Mulyani membagikan pengalaman Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19. Dia mengatakan kebijakan tidak bisa dilepaskan dari diskresi, termasuk saat krisis. Hal itu juga dilakukan oleh Indonesia.

Sebelumnya, Sri Mulyani juga menjadi pembicara pada sebuah panel bertajuk “Transforming Challenge into Action: Expanding Health Coverage for All”, di mana Menkeu mengangkat pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan, sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan setara.



Tags
SHARE