Beranda Jalan-jalan Pengakuan Dunia Terhadap Tenun Sambas

Pengakuan Dunia Terhadap Tenun Sambas

Kain tenun Sambas telah didaulat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada 2010

0
Tenun Sambas

Beragam motif tenun Sambas khas Kalimantan Barat meliputi tepuk pedada, siku keluang, mata punai, awan larat, pucuk rebung, tahi lalat, bunga melur, mata ayam, ragam panji, angin putar, biji periak, tujuh tabur bunga melati kecil di tengah-tengah, bunga tanjung, bunga cengkih, bunga malek, dan bunga cangkring. Seorang perajin tenun, Rusna, menjelaskan bahwa “Motif pucuk rebung menggunakan benang biasa. Diperlukan waktu sekitar 15 hari untuk satu bidang, sementara proses pemintalan benang memakan waktu 2 bulan untuk memasang suri dan karang”.

Beberapa motif kain tenun Sambas yang terkenal juga, antara lain rebung dan tanaman kangkung sungai. Motif rebung diberikan pada kepala kain dan kaki kain, sedangkan kangkung sungai ditempatkan di bagian tengah kain. Penempatan tersebut telah sesuai pakem yang diwarisi secara turun temurun. Para perajin biasanya melakukan variasi hanya di bagian pinggir kain.

Motif-motif tersebut menggambarkan profesi mayoritas perempuan Sambas sebagai ibu rumah tangga yang sering berhubungan dengan sayur-mayur. Selain itu, motif-motif juga merupakan refleksi dari nilai-nilai budaya masyarakat setempat yang kebanyakan berhubungan dengan flora yang hidup dalam lingkungan alam masyarakat Sambas. Pewarnaan kain tenun Sambas pun tidak menggunakan bahan kimia, melainkan zat pewarna yang berasal dari lingkungan sekitar, misalnya akar tanaman, daun, dan batang.

Dusun Sulur Medan: Desa penghasil Tenun Sambas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait