Menurut Sujeeva, dalam lima tahun terakhir PIL sempat menghentikan pelayanannya ke Indonesia. Namun, situasi pasar yang kini membaik menjadi momentum yang tepat untuk kembali masuk. “Kami melihat ada pertumbuhan yang sangat bagus, baik dari sisi ekspor maupun impor,” Sujeeva.
Perdagangan Intra Asia Semakin Dominan
Sejalan dengan pelabuhan dan pelayaran, sektor logistik juga mencatat pertumbuhan yang cukup menggembirakan sepanjang paruh pertama 2025. Kinerja sejumlah perusahaan logistik dan forwarder domestik memperlihatkan tren positif, mencerminkan geliat perdagangan internasional dan meningkatnya kebutuhan distribusi dalam negeri.
Salah satu indikatornya terlihat dari kinerja Gateway Container Line (GCL), perusahaan nasional yang dikenal sebagai pemain terbesar dalam layanan konsolidator Less than Container Load (LCL) di Indonesia.
Direktur Utama Gateway Container Line, Hesty Rosmawati, mengatakan perusahaannya mengalami pertumbuhan yang stabil di berbagai lini layanan, baik untuk ekspor maupun impor. “Pertumbuhan tertinggi masih berasal dari China, baik untuk layanan LCL maupun FCL (Full Container Load) impor,” ujar Hesty.
Layanan LCL impor, misalnya, jelas Hesty, tumbuh 8,94 persen, dengan kontribusi volume terbesar berasal dari China. Sementara layanan FCL impor meningkat 5,65 persen, juga ditopang oleh pasar China.