Otoritas Israel, tambah Dujarric, telah mengeluarkan perintah penggusuran baru yang berdampak pada dua lingkungan di daerah kantong tersebut, dengan alasan adanya tembakan roket dari wilayah tersebut.
“Ini berdampak pada dua lingkungan tempat tinggal ratusan keluarga,” ujarnya.
Dujarric menuturkan tidak ada bahan bakar yang masuk ke Gaza selama 16 minggu terakhir dan Israel memfasilitasi 12 dari 21 misi kemanusiaan PBB pada Kamis (19/6), sementara lima misi ditolak dan empat dibatalkan.
Di Tepi Barat yang diduduki, Dujarric memperingatkan tentang penggusuran paksa yang mengancam di wilayah Masafer Yatta, di mana Israel menolak semua permintaan perencanaan dan pembangunan, baik lama maupun baru, sehingga lebih dari 1.200 warga Palestina berada dalam risiko tinggi.
Sumber: Anadolu