Masih dalam balutan suasana roman hari kasih-sayang, spesial valentine day, terlebih yang paling pokok, fragmen di atas mendorong mata hati untuk terus belajar menumbuhkan rasa memuliakan dan menghargai perempuan. Menghargai dan memuliakan suatu kebajikan yang dilakukannya yang hebat bahkan terkadang mustahil terbayangkan oleh kelaziman. Misalnya perempuan melakukan kebaikan pada sesama, pada tanah air, menjamin kelembutan pada dunia (kekacauan) lalu dibawanya pada ketenteraman. Kebajikan pada ruang-ruang lingkup ketidakberdayaan maupun keterbelakangan segala aspek kehidupan yang luas.
Dibalik keanggunannya, perempuan mampu menggerakkan perubahan fundamental kesadaran feminisme (kesetaraan dan kesejajaran). Selain kodratnya yang tentu saja tidak ada kehidupan baru jika bukan perempuan yang mengandung dan melahirkan. Perempuan mampu menjadi pelindung bangsa, ikut menyulam sutera kejayaan bangsa nusantara, berperanan besar terhadap pembangunan negara, menuntun keselarasan kehidupan, menyudahi berbagai ketimpangan sosial, dan mengadvokasi kebijakan pro perempuan maupun kaum marginal lainnya.