Beranda Kolom Ketika Revitalisasi Sekolah Menjadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi

Ketika Revitalisasi Sekolah Menjadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi

Program revitalisasi sekolah memiliki multiplier effect yang signifikan. Pertama, ia menyerap tenaga kerja lokal.

0
Ilustrasi/ Istimewa

Jika diasumsikan biaya revitalisasi satu sekolah rata-rata Rp1 miliar, maka perputaran dana yang terjadi untuk 20 ribu sekolah mencapai Rp20 triliun. Anggaran sebesar ini tidak hilang di udara, melainkan langsung menggerakkan perekonomian lokal: toko material bangunan, bengkel kayu, jasa las, transportasi lokal, bahkan usaha kuliner yang melayani para pekerja proyek.

Efek Berganda bagi Ekonomi Daerah

Program revitalisasi sekolah memiliki multiplier effect yang signifikan. Pertama, ia menyerap tenaga kerja lokal. Tukang, buruh harian, dan pekerja konstruksi memperoleh lapangan pekerjaan baru. Kedua, perputaran pasar bahan bangunan ikut meningkat—semen, batu bata, pasir, kayu, dan cat dibutuhkan dalam jumlah besar, yang sebagian besar tersedia di pasar lokal.

Tidak berhenti di situ, usaha kecil menengah (UKM) sekitar lokasi proyek juga ikut merasakan manfaat. Warung makan di dekat sekolah, penyedia jasa transportasi, hingga percetakan lokal yang membuat papan proyek turut mendapatkan tambahan pemasukan. Uang yang beredar dari proyek ini tidak hanya berhenti di satu tangan, melainkan mengalir ke banyak sektor dalam masyarakat.

Pendidikan sebagai Investasi Produktif

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait