Selanjutnya dia mengatakan, pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin agar anak-anak Indonesia bisa mendapatkan gizi yang seimbang.
"Badan Gizi menetapkan penerima manfaat 82,9 juta. Kaya, miskin, ibu hamil, menyusui, anak balita, kaya miskin, negeri, swasta. Itu adalah hak yang akan kami berikan dari pemerintah kepada penerima hak. Karena setiap anak berhak mendapatkan gizi yang seimbang," sambungnya.
Sebelumnya, siswa SMP dan SMA menggelar demo di sejumlah titik di Nabire, Papua Tengah, pada Senin 17 Februari 2025. Mereka kemudian digiring ke Mapolres Nabire untuk diberi pemahaman dan edukasi.
"Pelajar yang menggelar aksi demo ini karena ada informasi beberapa pelajar di Pulau Jawa keracunan sehingga mereka menolak program tersebut," jelas Kapolres Nabire, AKBP Samuel Dominggus Tatiratu, kepada wartawan, Senin 17 Februari 2025.
"Mereka juga tidak menginginkan makan gratis melainkan sekolah gratis. Menurut para pelajar tersebut, untuk makanan, orangtua mereka sudah menyiapkannya," imbuh Samuel.
Selain di Nabire, pada hari yang sama, demo pelajar menolak MBG juga terjadi di Jalan Hom-Hom, Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan. Demonstrasi ini melibatkan sekitar 3.000 pelajar SMA di Jayawijaya.