Serangan udara Israel menewaskan lebih dari 400 orang di Gaza, mengancam gencatan senjata selama dua bulan.
Sementara itu, Donald Trump telah meluncurkan serangkaian rencana tarif AS, termasuk bea masuk tetap sebesar 25% untuk baja dan aluminium yang mulai berlaku pada bulan Februari, serta tarif timbal balik dan sektoral yang katanya akan diberlakukan pada tanggal 2 April.
Emas secara tradisional dianggap sebagai investasi yang aman selama periode ketidakstabilan ekonomi atau geopolitik.
Investor sekarang akan mencermati pembicaraan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana ia diharapkan untuk mendorong gencatan senjata Ukraina, serta pertemuan kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu.
Menurut FedWatch Tool milik CME Group, pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu, sementara mereka melihat peluang penurunan suku bunga hampir 66% pada bulan Juni.
"Jika emas bertahan di atas US$3.040 per troy ons, level resistensi berikutnya diproyeksikan pada US$3.080 per troy ons sebagai skenario ekstrem," ujar Razan Hilal, analis pasar di City Index. dilansir cnbcindonesia.com