"Dalam kesempatan ini, kami juga mengajak seluruh perantau Minang di Jakarta untuk terus mendukung pembangunan Sumatera Barat, salah satunya dengan cara memiliki rekening di Bank Nagari, yang saat ini juga sudah terlibat dalam berbagai proyek strategis di daerah," katanya lagi.
Di sisi lain, Pengurus Masjid Istiqlal, Buchari, dalam sambutannya menekankan bahwa pada Ramadan tahun ini, Masjid Istiqlal memang mengusung konsep hosting, di mana Pemprov Sumbar menjadi pemerintah daerah pertama yang mengambil kesempatan untuk menampilkan budaya dan kuliner daerah di selasar masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
"Kita juga tak bisa menafikan bahwa salah satu pendiri Masjid Istiqlal adalah Bung Hatta, tokoh asal Minangkabau. Lokasi masjid ini dulu merupakan Taman Wilhelmina yang berarti taman merdeka. Setelah taman itu dihancurkan, masjid ini dibangun dengan nama Istiqlal yang berarti kemerdekaan. Ini juga menunjukkan peran besar orang Minang dalam sejarah pembangunan masjid ini," ujar Buchari.
Sementara itu, dalam laporannya, Hendri Hasbullah dari Biro Kesra Sumbar menyebutkan bahwa kegiatan ini berawal dari pertemuan Gubernur Sumbar dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar, yang juga menjabat sebagai Menteri Agama RI. Dalam pertemuan itu, Imam Besar Istiqlal mengusulkan agar salah satu selasar masjid diisi dengan produk dan budaya Minangkabau pada Ramadan tahun ini.