Pola tersebut, kata Martinus, mencerminkan bahwa sindikat narkotika makin adaptif dalam memanfaatkan peran dan posisi sosial perempuan untuk mengaburkan jejak kejahatan mereka.
Selain itu, ada salah seorang tersangka perempuan yang melakukan pengiriman barang terlarang itu dengan cara yang di luar kelaziman karena diselipkan ke organ intim.
Martinus mengatakan bahwa sindikat narkoba itu memanfaatkan kondisi fisik perempuan dan unsur feminisme.
Ditegaskan pula bahwa kaum perempuan dan ibu rumah tangga harus dijauhkan dari pengaruh dan tipu daya sindikat narkoba.
"Biasanya sindikat narkoba itu menawarkan upah yang menggiurkan," ujarnya.
Kepala BNN menekankan bahwa tegak dan runtuhnya suatu bangunan negara sangat tergantung pada baik dan buruknya kaum perempuan.
"Untuk itu, perlu pendekatan yang tepat dalam upaya pemberdayaan perempuan Indonesia sebagai agen moral atau pembentukan moral generasi bangsa," katanya.