CARAPANDANG - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, tidak akan hadir dalam sidang pertama pemakzulannya yang dijadwalkan pada Selasa (14/1/2025). Pengacara Yoon menyatakan, alasan ketidakhadirannya adalah kekhawatiran tentang keselamatan pribadi, dilansir dari Guardian.
Pengacara Yoon mengatakan, presiden bersedia hadir dalam sidang, jika masalah keamanan diselesaikan. Yoon bersembunyi di kediaman presiden yang dijaga oleh pasukan pengawal elite sejak deklarasi darurat militer.
Ia sempat menolak bertemu dengan jaksa dan penyelidik. Bahkan, pasukan pengawal presidennya menggagalkan upaya penangkapan awal bulan ini.
Pengadilan konstitusi telah menjadwalkan lima sidang antara 14 Januari dan 4 Februari. Sidang ini akan tetap dilanjutkan meskipun Yoon tidak hadir.
Pihak pengadilan akan memutuskan apakah pemakzulan Yoon akan tetap berlaku, atau apakah ia akan dipulihkan ke jabatannya. Sementara itu, penyelidik yang berusaha untuk menginterogasi Yoon terkait tuduhan pemberontakan sedang mempersiapkan upaya penangkapan lainnya.
Jika terbukti bersalah atas pemberontakan, Yoon dapat menghadapi hukuman penjara, bahkan hukuman mati. Tim hukum Yoon menyatakan, pengawalnya tetap dalam "siaga tinggi".
Penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi (CIO) dan polisi telah merencanakan upaya penangkapan berikutnya. CIO juga memperingatkan, siapa pun yang menghalangi penangkapan bisa ditahan.